Silaturrahim, Bersua Fisik, dan Pasca-Lebaran
Ngainun Naim
Lebaran itu menyenangkan. Aura bahagia mulai terasa terutama pada hari-hari terakhir puasa ramadan. Aneka usaha dilakukan oleh masyarakat untuk menyongsong hari bahagia tersebut.
Satu contoh yang menjadi penanda kemeriahan adalah hiasan yang ada di jalan-jalan kampung. Warna-warni kertas membuat suasana kampung terasa sudah idul fitri. Lampu gemerlapan di malam hari menambah suasana begitu berbeda.
Aktivitas menjelang lebaran juga terasa di masing-masing rumah di kampung saya. Nyaris setiap orang membersihkan rumah masing-masing. Kursi-kursi di keluarkan untuk dicuci. Rumah dan pagar dicat. Rumput-rumpuh dicabut. Pokoknya cukup meriah dan menjadi penanda siap menyambut lebaran.
Kemeriahan itu menggembirakan. Ada kebersamaan. Bukan berarti tidak ada persoalan. Namanya juga manusia, selalu saja ada persoalan yang menghinggapi. Namun dalam situasi lebaran, persoalan itu menepi terlebih dulu. Bahagia yang kemudian mengemuka.
Bahagia itu soal rasa yang tidak mudah untuk dijelaskan dan diungkapkan. Namun bahagia itu bisa dirasakan. Kita yang merasakan. Kita juga bisa melihat kawan kita yang merasakan bahagia.
Salah satu muasal bahagia adalah karena sebulan sebelumnya telah berjuang untuk menjalankan puasa. Meskipun, tentu saja, tidak semuanya melakukan. Banyak juga yang tidak puasa. Tapi itu pilihan masing-masing. Silahkan saja karena setiap pilihan memiliki konsekuensi.
Tidak ikut puasa tetapi merayakan lebaran juga sah-sah saja. Jika kita hidup di sebuah masyarakat yang mayoritas Muslim, lebaran adalah kebersamaan. Tidak peduli rajin menjalankan puasa atau tidak, lebaran adalah saat bersama untuk bersua dan saling memaafkan. Ini sungguh suatu pengalaman sosial, budaya, dan spiritual yang luar biasa.
Bertemu secara fisik untuk saling meminta maaf adalah peristiwa yang sangat mahal. Itulah silaturrahim. Secara sederhana silaturrahim dimaknai sebagai bukan sekadar bertemu tetapi pertemuan yang sifatnya substantif sehingga tersambung rasa saling menyayangi.
Jika tidak ada lebaran, kecil kemungkinan sekian banyak orang bisa bertemu. Oleh karena itu sebaiknya dimanfaatkan untuk melakukan silaturrahim semaksimal mungkin.
Silaturrahim itu diutamakan dengan keluarga dekat. Keluarga dekat adalah keluarga yang dihubungkan dengan pertalian rahim. Al-Qur’an menyebutkan bahwa silaturrahim itu kedudukannya sangat istimewa. Ia merupakan perintah kedua setelah takwa (QS An-Nisa’: 1).
Di era sekarang, mobilitas masyarakat semakin dinamis. Antarkeluarga tidak lagi berkumpul di lokasi yang berdekatan. Persebaran antaranggota keluarga semakin luas.
Pada kondisi semacam ini, tetangga adalah saudara. Justru karena itulah perlu untuk membangun relasi baik dengan tetangga. Kehidupan kita sehari-hari sangat dipengaruhi oleh tetangga. Mereka ini adalah saudara dalam maknanya yang fungsional.
Aspek lain yang terjadi di era lebaran adalah mudik. Prof. Dr. Bagong Suyanto dalam artikel yang berjudul “Euforia Mudik dan Masalah Pasca-Lebaran” dimuat di Harian Jawa Pos edisi 18 April 2023 menjelaskan bahwa mudik itu peristiwa budaya. Namun dalam budaya ini terkandung hal-hal yang bersifat menggembirakan sekaligus mengandung keberkahan.
Aspek yang tampaknya penting menjadi perhatian, sebagaimana menjadi sorotan Prof. Dr. Bagong Suyanto, adalah pasca-lebaran. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi alasan. Pertama, tidak semua pemudik itu orang sukses secara materi. Mereka belum tentu mendapatkan THR melimpah atau memiliki tabungan berkecukupan. Kedua, para pemudik harus mengeluarkan biaya yang secara umum mengalami kenaikan berlipat. Ketiga, mudik biasanya memiliki efek berupa migrasi orang desa ke kota karena tertarik ikut mengadu nasib sebagaimana saudara atau tetangganya yang dinilai sukses saat mudik.
Sorotan ini penting sebagai bahan renungan bersama. Jangan sampai mudik memberikan efek negatif pada kehidupan pasca-lebaran. Mudik adalah sarana membangun relasi, meningkatkan spiritualitas, dan banyak hal-hal positif lainnya. Aspek inilah yang penting menjadi refleksi pasca-lebaran.
Tulungagung, 18.4.2023
Terimakasih infonya pak
BalasHapusSama-sama
Hapus