Reuni

Agustus 04, 2023


 

Ngainun Naim

 

Dua puluh sembilan tahun itu bukan waktu yang pendek. Jumlah 29 itu jika dihitung dari saat masuk kuliah pada tahun 1994 sampai sekarang pada tahun 2023. Dulu saat masuk, kami terdaftar sebagai mahasiswa IAIN Sunan Ampel. Di tengah jalan terjadi transformasi kelembagaan. Jadinya kami lulus berijasah STAIN. Kini, saat reuni, kampus sudah bertransformasi menjadi UIN. Jadinya 29 tahun merupakan rentang waktu yang cukup untuk melihat perubahan dalam banyak hal.

 

Reuni Akbar dalam rangka Dies Natalis ke-55 UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada minggu 30 Juli 2023 lalu menandai bagaimana perubahan telah terjadi. Perubahan suasana, kampus, dan perubahan lain nyaris dalam semua hal.

 


Kampus tempat kuliah pada tahun 1994 sudah berubah. Gedung-gedung yang di dalamnya memori terpatri sudah tidak ada lagi. Kisah-kisah yang dulu terbangun biarlah tetap hidup dalam ingatan karena kenyataan sudah tidak ada lagi jalinan ceritanya.

 

Barangkali hanya Masjid Baitul Hakiim yang ada di sudut Gedung Prajnaparamita yang tersisa. Selebihnya berupa bangunan baru yang megah menjulang di banyak tempat. Bangunan megah dan membanggakan.

 

Perubahan juga terjadi pada fisik kami semua di angkatan 1994. Ada yang semakin subur. Keriput mulai menyapa. Kesuburan rambut mulai menepi. Warna hitam rambut banyak yang mulai melambai.


 

 

Itulah ciri fisik manusia. Tidak bisa ditolak atau dihindari. Tidak ada yang fisiknya sama persis dengan masa kuliah dulu. Namun demikian semua itu adalah anugerah hidup yang harus disyukuri.

 

Reuni itu sangat penting. Menurut saya, ini merupakan kesempatan emas untuk bersua. Kesempatan ini mahal harganya. Tanpa reuni, kecil kemungkinan sekian puluh orang duduk bersama, berfoto, dan lupa usia.

 

Coba bayangkan perlu biaya berapa saja dan waktu berapa lama untuk berkunjung satu persatu. Itu hampir mustahil dilakukan. Tanpa banyak biaya dan waktu tidak lama, silaturrahmi terbangun.

 

Reuni membuat saya bersyukur. Kami masih memiliki kesempatan bersua. Ada yang bahkan belum bersua sejak lulus kuliah. Tentu sudah sangat lama.

 


Beberapa teman seangkatan telah berpulang. Usia manusia memang rahasia Allah. Kepada semua kawan yang telah menghadap Allah, kita lantunkan doa dengan tulus. Al-Fatihah.

 

Reuni juga menyadarkan saya bahwa tidak ada kesempatan kedua. Kesempatan itu hanya sekali. Jika ada kesempatan lagi, itu kesempatan yang berbeda.

 

Misalnya, kita tidak mungkin lagi bertemu dengan semua teman seangkatan. Namun marilah saling mendoakan dalam kebajikan. Semoga empat tahun ke depan kita diberikan kesempatan untuk bersua lagi dalam reuni akbar. Semoga.

 

Tulungagung. 2 Agustus 2023

10 komentar:

  1. reuni atau temu alumni itu menyenangkan. Kita jadi terasa awet muda hehehe.

    BalasHapus
  2. Bernostalgia Prof

    BalasHapus
  3. Reuni penting digelar, dan tentu membuahkan banyak manfaat. Mudah2an semua selalu sehat dan hidup makin berkah. Aamiin

    BalasHapus
  4. Reuni itu mengakrabkan jalinan silaturahmi. Silaturahmi yg berkualitas akan mendatangkan rezeki sebagaimana pesan Nabi. Barokallah Prof.

    BalasHapus
  5. Mantap Pak! Alhamdulillah bisa bersua sahabat. Reuni sungguh bermanfaat! Ajang silaturahmi, dan juga merefleksi diri. Ya, terkadang saat pertemuan itu seperti yang Bapak tuliskan, boleh jadi sudah ada yang berpulang. Trims, Pak!

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.