Jejak Kebajikan
Ngainun Naim
Kuliah Kerja Nyata [KKN] adalah kerja kebajikan. Kehadiran
mahasiswa di lokasi KKN bukan sekadar memenuhi kewajiban teknis melainkan juga
harus dilandasi dengan spirit yang jelas. Aspek semacam ini penting untuk
dipahami, direnungkan, dan diterjemahkan dalam kerja-kerja pengabdian di lapangan.
KKN kali ini dilepas secara resmi oleh Rektor UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Abd. Aziz, M.Pd..I. Saat memberikan
sambutan pengarahan, ada beberapa hal yang beliau sampaikan. Pertama, ibarat
orang yang mau menuju Surabaya, KKN itu seperti perjalanan menjelang pintu tol.
Jadi sudah separuh jalan lebih. Tentu perlu dilakukan langkah-langkah strategis
agar perjalanan KKN bisa memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan.
Kedua, KKN itu sarana belajar. Masyarakat adalah sumber belajar yang sangat kaya. Lewat
KKN, mahasiswa bisa menyerap berbagai pengetahuan. Jadi KKN merupakan sarana
untuk belajar memecahkan masalah, baik masalah di masyarakat, di kelompok
dengan sesama peserta KKN, dan juga masalah pribadi.
Ketiga, KKN bisa diibaratkan sebagai termometer kehidupan. Fungsi utama termoter
adalah untuk mengukur suhu badan. Jika suhu normal, perlu dijaga secara stabil.
Jika di atas atau di bawah normal, perlu dilakukan upaya-upaya agar kembali
normal. Begitu juga dengan masyarakat tempat KKN.
Keempat, KKN itu juga menjadi media untuk mengelola diri. Jangan egois. Mahasiswa harus
bermasyarakat secara baik.
Kelima, mahasiswa harus menjaga kesehatan dan kekompakan. Ini penting agar KKN bisa
berjalan maksimal sesuai dengan harapan.
Keenam, menjalankan KKN jangan sampai menjadi blunder. Masyarakat dan DPL
adalah satu kesatuan yang saling berkaitan. Perlu sinergi bersama.
Sebagai Ketua LP2M saya menyampaikan beberapa hal. Pertama,
pentingnya bersyukur. Jumlah total mahasiswa KKN sekarang ini 2300 orang. Bukan
jumlah yang sedikit. Aktualisasi syukur adalah dengan menjalankan KKN sebaik
mungkin.
Kedua, sekarang ini tahun politik. Perlu langkah-langkah bijak dalam berinteraksi
dengan masyarakat. Jangan sampai KKN memicu hal-hal kurang baik.
Ketiga, ukuran sukses KKN—salah satunya—dilihat dari tanggapan masyarakat. Jika mereka
bahagia ketika mahasiswa KKN dan sedih ketika KKN usai, ini merupakan indikator
kesuksesan. Masyarakat merasakan banyak manfaat dari KKN mahasiswa.
Keempat, perlunya mahasiswa menjadi teladan. Hal sekecil apa pun akan menjadi
perhatian masyarakat. Ini aspek yang penting menjadi perhatian masyarakat.
Kelima, bijak bermedsos. Tidak semua hal diposting. Ambil yang positif dan
memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Tulungagung, 18 Desember 2023
Selamat berKKN dan tulisan yang bermanfaat sekali.Terima kasih Prof. Naim
BalasHapusTerima kasih Pak Haji
HapusSukses selalu Prof
BalasHapusAamiiinnnn. Terima kasih atas doanya.
Hapus