Riset dan Pengembangan Kelembagaan

Desember 16, 2023



Ngainun Naim

 

Pengembangan kelembagaan menjadi tantangan yang harus dijawab secara konseptual dan praktis. Secara konseptual, gagasan dan ide bagi kemajuan kelembagaan harus dilakukan secara serius dan sistematis. Secara praktis, pengembangan kelembagaan harus diwujudkan dalam aneka kegiatan yang memiliki implikasi nyata bagi kemajuan.

 

Tanpa pemikiran dan aksi, kondisi lembaga akan stagnan. Bisa juga tidak jelas arahnya. Kita bisa belajar juga pada lembaga yang semakin merosot dari waktu ke waktu. Salah satu faktornya karena tidak ada pemikiran tentang pengembangan lembaga.

 

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sesungguhnya memiliki beberapa hal yang bisa disebut sebagai keunggulan. Tentu bukan sekadar untuk dibanggakan melainkan dijadikan sebagai titik pijak untuk kerja-kerja kreatif selanjutnya. Prestasi dijadikan sebagai basis untuk meraih prestasi demi prestasi berikutnya.

 

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung memiliki banyak pengalaman keunggulan. Misalnya melaksanakan program unggulan Kementerian Agama, yaitu Religious Index. Juga program Lembaga Pemeriksa Halal (LPH).  Optimalisasi dan maksimalisasi masih harus terus dilakukan agar menjadi keunggulan.

 

Ada beberapa pokok pikiran terkait dengan riset dan pengembangan kelembagaan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh LP2M. Kegiatan bertajuk ”Coaching Pengembangan Kelembagaan & Kerjasama Luar Negeri” dilaksanakan di Lantai 3 Rektorat UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada 7 Desember 2023. Ada dua narasumber yang hadir, yaitu Prof. Wang Yonghui, Ph.D dari Central China Normal University dan Dr. Mahmud Syaltout Syahidul Haq, Tenaga Ahli Menteri Agama.

 

Pertama, riset itu ruh lembaga. Harus terus diupayakan agar riset semakin hari semakin berkualitas. Bukan sekadar riset yang berhenti di meja peneliti dan rak perpustakaan, tetapi riset yang memberikan implikasi nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan bagi masyarakat. Hanya riset serius yang bisa menjalankan fungsi semacam ini.

 

Kedua, salah satu ukuran keberhasilan riset adalah dipublikasikan yang memungkinkan banyak orang untuk membaca. Semakin luas tingkat keterbacaan hasil penelitian maka semakin bagus. Publikasi diharapkan di jurnal-jurnal yang bereputasi.

 

Ketiga, dosen-dosen muda perlu terus didorong untuk mengembangkan kapasitasnya. Belajar ke luar negeri perlu terus diupayakan. Sebagaimana disampaikan oleh Prof. Wang Yonghui, ada beberapa kesempatan yang bisa dimaanfaatkan untuk kesempatan meningkatkan kualitas dosen-dosen muda UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Kesempatan ini penting untuk dimanfaatkan karena akan memberikan banyak pengalaman dan pelajaran yang akan bermanfaat bagi individu dosen dan bagi UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Dalam bahasa Prof. Wang, data riset itu penting, namun menindaklanjutinya dengan penguatan sumber daya manusia juga tidak kalah penting.

 

Keempat, rujukan kebijakan. Ini penting agar PTKIN menjadi rujukan. Caranya adalah dengan mengembangkan riset-riset unggulan. Juga dengan menciptakan semacam think thank yang memang fokusnya pada aspek ini. Tentu bukan hal mudah tetapi bukan mustahil untuk dilakukan. Niat baik, kerja sama, dan konsisten menuju capaian yang terukur adalah langkah yang memungkinkan menuju terwujudnya hal-hal yang dimaksud.

 

Tulungagung, 10.12.2023

 

 

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.