Dipaksa, Terpaksa, Terbiasa
Ngainun
Naim
Menulis itu sulit. Jika dikatakan bahwa menulis itu
mudah, ada prasyarat yang harus dipenuhi. Jika prasyaratnya tidak terpenuhi,
menulis akan tetap sulit.
Ini penting untuk dipahami. Jika Anda membaca buku yang
intinya menyatakan bahwa menulis itu mudah jangan langsung percaya. Baca
bukunya, cermati, kritisi, dan praktikkan. Di situ akan teruji mudah atau
sulitnya.
Menulis itu merupakan proses panjang yang berkelanjutan.
Dalam perjalanannya, ada dinamika. Tidak selalu lancar. Mereka yang hari ini
sukses menjadi penulis adalah yang gigih berjuang menundukkan hambatan dan
tantangan.
Persoalannya, ada "jurang" antara idealitas
sebagai penulis dengan proses untuk menjadi penulis. Jurang ini yang, sejauh
pengamatan, acapkali kurang diperhatikan. Fokus mereka yang ingin menjadi
penulis bukan pada proses tetapi pada hasil.
Padahal, proses ini harus dijalani. Tidak ada jalan
pintas untuk menjadi seorang penulis. Jika menggunakan jalan pintas bisa
dipastikan jalan yang ditempuh tidak benar.
Jadi ya harus berproses secara natural. Rajin berlatih
menulis setiap hari. Jika dijalani secara konsisten, proses kepenulisan akan
memberikan hasil sesuai harapan, bahkan melampaui harapan.
Menulis bisa mudah jika sudah terbiasa. Membangun
kebiasaan untuk menulis yang tidak selalu mudah. Salah satu cara yang bisa
dipilih adalah memaksa diri.
Idealnya motivasi menulis dari diri sendiri. Namun ini
tidak selalu mudah. Kadang saat malas, tidak ada energi yang menggerakkan untuk
menulis.
Bergabung dengan komunitas yang mewajibkan anggotanya
menulis sesungguhnya cukup efektif dalam membangun kebiasaan menulis. Mungkin
awalnya terpaksa tetapi lama-lama akan terbiasa.
Kuncinya ada pada diri masing-masing. Jika komitmen dan
niat untuk menulis kuat, menulis akan selalu diupayakan. Sementara jika niatnya
tidak kuat, di grup juga menjadi "silent reader". Tidak ada
tulisan yang dihasilkan. Seiring waktu, cepat atau lambat ia akan tersingkir.
Hidup memang pilihan. Hanya mereka yang memiliki komitmen
dan niat kuat yang akan sukses. Ini berlaku dalam banyak bidang kehidupan,
termasuk menulis.
Kediri, 24 Februari 2024
Setuju sekali Pak....
BalasHapusTerima kasih selalu mengingatkan.
Terima kasih Bu
HapusSetuju banget. Matur nuwun Prof.
BalasHapusTerima kasih Pak Haji
HapusSepakat sekali pernyataan yang disampaikan Prof , "Bergabung dengan komunitas yang mewajibkan anggotanya menulis sesungguhnya cukup efektif dalam membangun kebiasaan menulis. Mungkin awalnya terpaksa tetapi lama-lama akan terbiasa."
BalasHapusSaya telah membuktikannya. Terima kasih inspirasinya Prof
Alhamdulillah
HapusSetuju Prof bahwa menulis adalah proses yang panjang. Mulai dari membaca, menemukan ide hingga proses menulis yang tidak mulus juga. Adakalanya proses menulisnya pun harus berhadapan dengan kesulitan dalam merangkai kalimat agar menjadi paragraf yang runtut. Tetapi, hal yang paling utama dalam proses menulis adalah komitmen diri untuk memaksakan diri menundukkan hambatan dan tantangan menulis, sebagaimana yang Prof tulis. Terimakasih atas tulisan yang bergizi ini
BalasHapusSama-sama
HapusSangat memotivasi dan memantik kesadaran diri untuk terus menulis prof. Terima kasih.
BalasHapusAlhamdulillah
Hapus