Ibu, Nasida Ria Semarang, dan Perdamaian

Februari 03, 2024

Hj. Mutoharoh, Vokalis Nasida Ria

Ngainun Naim

 

Jika Anda generasi milenial, kecil kemungkinannya memiliki imajinasi terkait judul catatan sederhana ini. Jika usia Anda kepala empat, peluang imajinasinya besar. Kemungkinan Anda akan membayangkan tentang kelompok musik religi yang anggotanya ibu-ibu, yang musiknya selalu terdengar di hampir setiap acara, dan lagunya nyaris dihapal oleh orang segala lapisan usia.

 

Ya, nama grup itu adalah Nasida Ria yang berasal dari Semarang. Di tahun 90-an, grup musik ini sedemikian terkenal. Namun seiring perjalanan waktu meredup.

 

Saya kira ini juga dialami oleh sebagian besar grup musik. Tenar pada suatu waktu lalu perlahan meredup. Ada yang tenar sebentar lalu ”lenyap”.

 

Salah satu lagu yang sangat terkenal dari Nasida Ria adalah Perdamaian. Konon lagu ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan atas peperangan yang terjadi kala itu. Iran dan Irak terus berperang padahal sesama negara Muslim.

 

Lagu ini menemukan relevansinya untuk konteks zaman sekarang. Perang masih saja terjadi. Korban berjatuhan.

 

Semua tahu perang itu memakan banyak korban. Namun, entahlah, perang masih saja terjadi dalam beraneka bentuk.

 

Lagu Perdamaian pernah dinyanyikan ulang oleh Grup Band Gigi. Tentu saja musiknya berbeda. Lagunya berubah menjadi rock dan berbeda sama sekali dengan lagu aslinya.

 

Kamis malam tanggal 1 Februari 2024 lagu itu kembali terdengar. Perhelatan pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 yang digelar di UIN Walisongo Semarang, 1-4 Februari 2024, secara mengejutkan menampilkan Hj. Muthoharah, vokalis Nasida Ria. Malam itu beliau bernyanyi merdu sekali.

Usia beliau kini 68 tahun. Meskipun demikian suaranya nyaris tidak berubah. Masih sama dengan suara yang dulu saya dengar di radio.

Nasida Ria memang legenda kasidah modern Indonesia. Zaman memang telah berubah tetapi eksistensi grup tersebut akan selalu dikenang.




Bayangan masa lalu tergambar jelas. Seolah saya masih duduk di bangku SD dan mendengarkan lagu itu melalui radio jadul milik keluarga. Radio yang suaranya kadang timbul tenggelam karena batereinya habis. Radio yang membangun imajinasi saya tentang lagu, sandiwara radio, berita, dan banyak lagi hal yang lainnya.

 

Segera saya ambil gambar melalui HP. Meskipun jaraknya lumayan jauh namun gambar penyanyinya lumayan jelas karena terbantu layar yang ada di sisi kanan dan kiri panggung. Gambar kemudian saya unggah ke grup keluarga.

 

Bagi saya, informasi tentang Nasida Ria tidak bisa dilepaskan dari sosok ibu. Beliau penggemar musik. Banyak lagu yang beliau hafal, termasuk lagu ini. Saya menulis WA sambil membagikan gambar ke grup.

 

Nasida Ria. Semarang. Lagu Perdamaian. Mbah Uti mesti apal.

 

Tidak butuh waktu lama, Ibu menjawab:

 

Yo jelas isik eleng to Yah, 👍👍👍😊🙏

 

Urusan musik, ingatan, hafalan, dan silaturrahim menjadi keahlian Ibu saya. Keahlian yang para anaknya belum mampu menyaingi. Semoga beliau sehat selalu.

 

Semarang, 3 Februari 2024

6 komentar:

  1. Lagu berjudul Perdamaian itu sepertinya masterpiece-nya Nasida Ria. Sangat populer pada masanya. Lagu ini sering ditampilkan oleh grup qasidahan ibu-ibu di kampung saya, Pak.
    Rasanya saya pernah baca, lupa...konon pembimbing vokal Nasida Ria adalah penyanyi jazz Rien Djamain? Saya belum sempat cek kebenaran informasi ini...

    Salam,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak berkenan membaca catatan sederhana ini. Informasi baru tentang pembimbing vokal ini juga menarik.

      Salam

      Hapus
  2. "Perdamaian" lagu yang tak usang dimakan zaman

    BalasHapus
  3. keren Prof, Nasida Ria ini populer juga di Maluku Utara, tahun 1990an sampai di masa konflik SARA menimpa Maluku-Malut, hits perdamaian ini cukup menggema kala itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, begitu ya Mas. Lagi ini tetap aktual untuk sekarang

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.