Role Model
Ngainun Naim
Teladan itu menebarkan energi. Kebajikan yang dilakukannya bisa menularkan spirit bagi orang lain untuk menirunya. Soal seberapa besar keterpengaruhan itu, sifatnya subjektif. Ada yang besar, sedang, atau sebatas mengagumi.
Melakukan kebajikan sampai kemudian menjadi teladan menunjukkan keistimewaan. Disebut demikian karena pelakunya pasti memiliki nilai lebih yang menjadi pembeda dari orang kebanyakan. Jika sama dengan orang kebanyakan, ia belum bisa menjadi role model.
Prof. Dr. Mujamil Qomar, M.Ag adalah seorang role model. Pada diri beliau berkumpul beberapa karakter yang layak untuk diteladani.
Pertama, spirit mengajar. Semangat beliau dalam mengajar sungguh luar biasa. Sangat jarang beliau tidak mengajar. Jika pun terpaksa tidak mengajar, beliau pasti menggantinya di waktu lain.
Kedua, jika mengajar, beliau selalu tepat waktu. Masuk tepat waktu dan keluar juga tepat waktu. Sejak awal sampai akhir semangat mengajarnya selalu stabil.
Disiplin ini tidak hanya dalam hal mengajar tapi juga dalam aktivitas-aktivitas lain. Sangat jarang beliau terlambat. Justru sering beliau datang paling awal, bahkan ketika panitia sendiri belum datang.
Ketiga, spirit membaca. Buku selalu ada dalam tas sederhana yang selalu beliau bawa. Setiap kesempatan selalu dimanfaatkan untuk membaca. Saat rapat pun kadang beliau asyik dengan buku.
Dulu, ketika masih pergi pulang Kepanjen Tulungagung, beliau selalu naik bus. Banyak saksi yang mengetahui bagaimana beliau di bus pun membaca. Mungkin karena asyik membaca, pernah tidak menyadari jika kampus sudah terlewati. Akhirnya beliau baru turun setelah beberapa ratus meter dari kampus.
Keempat, penulis produktif. Di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung belum ada yang menandingi produktivitas beliau. Buku demi buku terbit seolah tanpa jeda. Ada saja tema yang beliau tulis.
Empat hal ini saja sudah menjadi keistimewaan beliau. Di luar itu ada banyak hal istimewa yang bisa diteladani. Beliau memang role model.
Trenggalek, 8 Maret 2024
Luar biasa, sangat menginspirasi prof 🙏
BalasHapusAlhamdulillah
HapusTerima kasih Prof telah berbagi informasi yang sangat bermanfaat
BalasHapusAlhamdulillah
Hapusmantap sekali Prof, barokallah
BalasHapusAlhamdulillah
HapusDoa saya selalu mengalir untuk Prof Naim dan Prof Mujamil. Benar-benar menginspirasi. Terimakasih banyak Prof.
BalasHapusAaamiinnnn. Alhamdulillah.
HapusTerus menginspirasi Prof. Matur nuwun sehat selalu
BalasHapusAlhamdulillah
HapusBarakallhu fiik
BalasHapusAamiinnnn
HapusLuar biasa.
BalasHapusTerima kasih
HapusTerima kasih Prof...sangat menginspirasi
BalasHapusSama-sama
HapusYang ditulis maupun yang menulis, keduanya menginspirasi. Tidak banyak dosen yang menulis untuk kesenangan, kebanyakan—mohon maaf—untuk kepentingan tugas tertentu. Jadi kalau tidak masuk penilaian tertentu ya enggan produktif, tapi Prof. Mujamil dan Prof. Naim berbeda, beliau berdua menulis karena senang menulis dan yakin kemajuan peradaban suatu bangsa itu maju apabila tradisi membaca, menulis, diskusi tumbuh subur. Sungguh pengabdian akademik luar biasa bagi beliau berdua. Terima kasih Prof. selalu menginspirasi, sehingga ingin sekali menjadi beliau berdua yang inspiratif dan menebar kebajikan lewat karya, tentu
BalasHapusversi diri saya sendiri. Semoga.
Terima kasih Mas. Mari terus berkarya.
Hapus