Keberkahan Berbasis Pengalaman
Ngainun Naim
Pengalaman itu memiliki peranan besar dalam perjalanan
kehidupan. Kita hari ini, sejauh pengalaman saya, sesungguhnya dipengaruhi oleh
pengalaman-pengalaman hidup kita. Ia bisa berkaitan dengan berbagai hal dalam
kehidupan. Misalnya pengalaman terkait dengan kerja.
Sekarang ini saya bekerja di Universitas Islam Negeri
(UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Selama beberapa tahun ini, selain mengajar,
saya mendapatkan tugas tambahan yang berkaitan dengan bidang penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Dua bidang yang memiliki cakupan sangat luas.
Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan oleh dosen
dan mahasiswa. Bentuk kegiatannya bermacam-macam. Namun satu hal yang pasti
yaitu pentingnya penguasaan metode pengabdian.
Pengalaman bekerja di Participatory Integrated
Development in Rainfed Areas (PIDRA) selama tahun 2001-2003 memberikan
banyak sekali manfaat. Pekerjaan yang saya tekuni sekarang ini sedikit banyak
dipengaruhi oleh pengalaman selama bekerja di PIDRA. Tradisi menulis, misalnya,
adalah aktualisasi dari mencatat fenomena yang diajarkan di metode PAR.
Saya sesungguhnya tanpa sengaja masuk ke PIDRA. Setelah lulus
kuliah S1 di STAIN Tulungagung, saya bergabung dengan sebuah lembaga. Namanya KKB.
Kantornya ada di utara Lapangan Rejoagung Tulungagung.
Awalnya saya diikutkan program Clean Urban. Programnya berfokus pada partisipasi masyarakat dalam
pembangunan lingkungan. Karena menyukai dunia menulis dan jurnalistik, saya
ditempatkan di bagian media.
Tentu saja saya menyukainya. Kerja saya lebih banyak
menemani kawan-kawan fasilitator lapang, merekam kegiatan mereka, dan kemudian
memuatnya di media khusus program ini.
Tahun 2001 Clean Urban selesai. Saya kemudian bergabung ke PIDRA. Kebetulan saya mendapatkan
posisi sebagai Tenaga Ahli PRA/PAR. Padahal saya sama sekali tidak ahli. Bahkan
bisa dikatakan baru mulai belajar. Jadinya saya harus belajar banyak. Membaca,
mencermati setiap materi, dan terus berusaha mengikuti ritme dalam bidang ini.
Akhir tahun 2003 saya diterima sebagai CPNS di STAIN
Tulungagung. Konsekuensinya, mulai tahun 2004 saya mengundurkan diri dari PIDRA
dan menekuni bidang baru sebagai calon dosen.
Meskipun demikian saya bersyukur ternyata pengalaman di
PIDRA memberikan banyak sekali manfaat. Selain tugas mengajar, saya ditempatkan
di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Terhitung hanya dua
tahun saya di bidang non-penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian
dosen dan mahasiswa dalam bentuk KKN pada dasarnya adalah aktualisasi dari
beberapa poin penting dalam kegiatan semasa di PIDRA.
Pertemuan dengan Mas Use Etica ke LP2M UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung pada 30 Juli 2024 lalu mengingatkan kembali pengalaman
di PIDRA. Mas Use Etica dulu PIDRA di Ponorogo. Sekarang menjadi dosen UNIDA
Gontor Ponorogo. Seperti beliau katakan, ”Banyak berkah yang kita peroleh dari
PIDRA”.
Tulungagung, 5 Agustus 2024
PIDRA pengalaman terbaik saya.
BalasHapusAlhamdulillah
HapusSaya baru kini mendengar kata PIRDA, dalam arti saya katrok kurang iqro'
BalasHapusIni program lama Bu
HapusPIDRA oh PIDRA...baru ...
BalasHapusIni sudah lama Bu he he he
HapusAlhamdulilah barokqh
BalasHapusAmin. Terima kasih Pak Haji
Hapus