Semakin Tua Semakin Lucu

September 06, 2024



Ngainun Naim

 

Waktu terus berjalan. Tidak ada yang bisa menghentikan jalannya waktu. Tugas kita hanyalah menjalani alur kehidupan masing-masing.

Durasi waktu itu tetap. Tidak ada yang berubah. Apa yang berbeda adalah rasa. Ada yang merasa waktu berjalan cepat. Ada pula yang merasa sangat lambat.

 Makanya reuni itu penting. Setidaknya menyadarkan kita bahwa waktu telah berjalan dengan tanpa terasa.

Reuni alumni STAIN Tulungagung angkatan 1994 yang dilaksanakan di rumah Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M.Ag, memiliki makna yang sangat penting. Setidaknya reuni ini adalah jalan efektif untuk mempertemukan kembali kita yang dulu pernah sama-sama belajar di STAIN Tulungagung.

Saya sampai di lokasi acara kebetulan bersamaan dengan datangnya Mbah Lurah Komaruddin. Satu yang selalu kita ingat dari dia, yaitu lucunya. Baru datang saja komentarnya sudah bikin ngakak. ”Ini kok sudah pada tua semua”, celetuknya. Tawa kami semua pun meledak. Padahal dia juga tidak terlihat muda.

Cerita studi kita berbeda-beda. Itulah uniknya hidup. Satu hal yang perlu digarisbawahi bahwa kita hari ini adalah hasil didikan dan berkah para dosen kita. Usaha kita penting tetapi tanpa dosen dan berkah doa-doa beliau-beliau, kita hari ini bukan apa-apa.




Ada beberapa hal yang bisa saya catat dari kegiatan yang dilaksanakan pada 1 September 2024 tersebut. Pertama, mendadak namun sukses. Ya, hanya beberapa hari saja kegiatan ini disampaikan via Grup WA. Saya sendiri kurang mencermati informasi reuni ini sampai tuan rumah, Bu Dekan Dr. Chusnul Chotimah, yang mengirim pesan. Intinya saya diminta datang ke acara.

Bagi saya, sepanjang memungkinkan saya harus datang. Beberapa acara harus saya tata ulang demi bersua kawan-kawan yang dulu sama-sama berjuang di kampus kecil dan belum dikenal banyak orang. Sebagian sangat jarang bertemu, bahkan belum bertemu semenjak lulus.

Dulu saya pernah ditanya oleh seorang kenalan tentang kuliah di mana. Saya jawab di STAIN tetapi mereka tidak tahu. Ketika saya jelaskan lokasinya, ditanya. ”Dengan orang jualan keset itu sebelah mananya?”. Hadeh. 

Saat reuni adalah saat mengenang. Meskipun acaranya mendadak, alhamdulillah sukses. Saya harus menyampaikan terima kasih atas kerja keras dan persiapan teknis yang dilakukan oleh kawan-kawan panitia bersama tuan rumah.




Kedua, begitu cepat. Saya sendiri masuk ke IAIN Tulungagung yang kemudian bertransformasi menjadi STAIN tidak dari awal. Jadinya saya bergabung dengan teman-teman di tengah jalan. Namun demikian saya merasa menjadi bagian dari kebersamaan.

Satu kata penting yang disampaikan Bu Dr. Chusnul Chotimah adalah begitu cepatnya waktu berjalan. Tidak terasa kita sudah 30 tahun bersama dalam angkatan 1994. Ya, kita sih masih merasa sama saja seperti dulu. Masih merasa muda.

Padahal, kita sudah punya anak-anak yang telah dewasa. Beberapa di antara kita telah menjadi kakek dan nenek. Itulah kehidupan yang sekarang ini tengah kita jalani.

Ketiga, usia manusia itu rahasia Allah. Terhitung ada sekitar 15 kawan yang telah berpulang mendahului kita. Semoga beliau-beliau husnul khatimah dan diterima amal ibadahnya. Kita menjadikan ini sebagai titik untuk menjalani hidup secara lebih baik.

Tentu ada banyak hal lagi yang ditemukan kawan-kawan dari acara reuni minggu 1 September 2024. Kita berdoa semoga semua sehat selalu. Hidupnya berkah. Biarlah kita semakin tua semakin lucu demi kebahagiaan bersama.

 

Tulungagung, 5 September 2024


4 komentar:

  1. sayang sekali tidak bisa hadir prof...padahal, bertemu sahabat lama adalah sayu moment yg paling dinanti dan dirindukan

    BalasHapus
  2. Mbah Komarudin Kades Desa Betak memang lucu orangnya Prof....

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.