Pelajaran dan Kecermatan
Ngainun
Naim
Pelajaran itu ada di
hadapan kita. Kuncinya buka hati dan pikiran. Jika tidak, pelajaran itu akan
menjadi kekesalan, bahkan kemarahan.
Paragraf pembuka di atas
saya tulis berbasis pengalaman saat hendak pulang ke Indonesia pada akhir September
lalu. Riset seminggu yang penuh dengan pelajaran semakin lengkap dengan
pengalaman perjalanan pulang.
Saya terakhir ke Bandar
Udara Kuala Lumpur International Airport 2 pada tahun 2018. Cukup lama. Lokasi
relatif tidak banyak berubah tetapi ada banyak juga hal lain yang berubah.
Salah satu yang berubah
adalah check in online. Ini
mengikuti perkembangan zaman dan relatif memudahkan kita sebagai penumpang.
Kamis 26 Agustus 2024
sekira pukul 13.30 kami sampai di Bandara KLIA 2 setelah menempuh perjalanan
sekitar 1 jam dari Kuala Lumpur. Begitu sampai bandara, agenda utama kami
berdua adalah makan siang. Ini agenda wajib agar otak tetap awas di tengah
kegiatan yang padat.
Usai makan dan shalat
kami akan masuk ke ruang tunggu. Di sini persoalan bermula. Begitu mulai masuk,
kami diminta untuk menimbang koper. Ternyata koper kami berdua hampir sepuluh
kilo.
Petugas meminta kami ke
konter U13 atau U14. Di sana tidak ada petugas. Kami bertanya ke petugas yang
berdiri di konter U10. Kami disarankan ke komputer check in untuk
mencetak kelebihan bagasi.
Ternyata upaya ini tidak
berhasil. Berkali-kali mencoba tanpa hasil.
Pak Rizqa kembali ke
petugas. Bertanya dan berdiskusi sampai akhirnya diarahkan ke konter S1.
Di sini ada titik
terang. Kami harus menimbang ulang barang bawaan. Kelebihan tidak harus masuk
bagasi tetapi berbayar. Mengingat kelebihannya tidak terlalu banyak, koper bisa
dibawa masuk pesawat.
Ini pelajaran penting
jika bepergian ke Malaysia dengan Maskapai Air Asia. Tidak perlu dongkol. Ini
benar-benar pelajaran yang sangat berharga.
Tulungagung, 3 Oktober 2024
Tidak ada komentar: