Berapa Banyak Artikel yang Sudah Anda Baca?
Ngainun Naim
Jika ingin menulis
artikel jurnal maka membaca artikel jurnal yang sudah terbit itu merupakan
keharusan. Tidak saja memberikan tambahan wawasan, membaca artikel demi artikel
itu memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah artikel ditulis. Ketika
nantinya kita akan membuat artikel, sudah ada wawasan memadai tentang cara
menulisnya.
Aspek ini saya tekankan
kepada banyak kawan yang sama-sama belajar menulis artikel jurnal. Pertanyaan
awal saya sama dengan judul artikel ini. Semakin banyak artikel yang dibaca
semakin besar potensi menghasilkan artikel yang bermutu. Sebaliknya jika
sedikit atau bahkan tidak pernah membaca sama sekali berarti dibutuhkan usaha
keras untuk memulainya. Bukan memulai menulis artikel jurnal tetapi memulai
membaca.
Ada beberapa manfaat
membaca artikel jurnal. Pertama, menambah wawasan berdasarkan data
akurat. Artikel jurnal itu hasil penelitian. Data yang disajikan memiliki
akurasi tinggi.
Kedua, basis keputusan berdasarkan fakta. Keputusan ini
konteksnya luas. Bisa keputusan untuk mensitasi atau keputusan menindaklanjuti
penelitian yang sudah disajikan di artikel karena adanya ruang kosong yang
belum diteliti.
Ketiga, inspirasi. Ini berkaitan dengan wawasan, munculnya ide
untuk menulis, model tulisan, dan inspirasi lainnya.
Membaca itu kunci
penting menulis. Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2023, Aveus Har,
menyediakan pembelajaran penting bagi kita yang berniat untuk menekuni dunia
menulis. Kesungguhan menjadi kuncinya. Tentu bukan meninggalkan aktivitas
sehari-hari tetapi bagaimana menulis dikerjakan dengan kesungguhan.
Kesungguhan ini
diaktualisasikan oleh Aveus Har dengan rajin membaca. Dikutip dari: Aveus
Har, Aktualisasi Tiada Akhir,
dijelaskan bahwa Aveus Har itu sesungguhnya tidak hobi menulis. Hobinya itu
membaca. Menulis diakuinya sebagai bentuk kanalisasi dari membaca yang
dilakukan karena ia sering kesulitan berinteraksi dengan rekan-rekannya karena
profesinya sebagai penjual mie ayam. Jadi ia bisa menulis karena hobi membaca.
Apa yang dialami Aveus
Har saya kira menjadi pola umum menulis. Apapun jenis tulisannya dan siapa pun
orangnya, jika menulis maka wajib membaca. Tanpa membaca, kecil kemungkinan
menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Bagi penulis artikel
jurnal, selain membaca secara umum, juga penting untuk membaca artikel dari
jurnal yang akan menjadi tujuan. Jika ingin menulis artikel, jurnal tujuan
harus ditentukan. Proses menentukannya tidak selalu mudah.
Mesin pencari Scimago
Journal & Country Rank
cukup efektif untuk menelusuri jurnal-jurnal internasional terindeks Scopus.
Jika yang dicari adalah jurnal terindeks Sinta maka bisa mengunjungi SINTA - Science and Technology
Index. Semua informasi tersedia.
Tinggal bagaimana berusaha menelusuri menu-menu yang tersedia.
Memang tidak selalu
mudah. Kadang orang maunya itu langsung tersedia secara cepat. Makanya tidak
perlu heran jika di grup WA, misalnya, ada yang mencari informasi jurnal dengan
standar tertentu—misalnya Sinta 2—yang masih menerima artikel. Pertanyaan
diajukan di akhir November, sementara penanya berharap artikel jurnal terbit
bulan Desember.
Hal penting dalam
pengelolaan jurnal adalah proses yang harus dijalani. Jika sekarang kirim lalu
bulan depan berharap sudah terbit berarti ada hal yang kurang maksimal dalam
prosesnya. Sebagai gambaran, sebuah jurnal internasional terindeks Scopus dari
Thailand memberikan informasi terkait prosesnya terbitnya sebuah artikel.
Silahkan dikunjungi alamat OJS jurnal yang dimaksudkan untuk mengetahui
detailnya: Thammasat Review.
Setelah menemukan jurnal
tujuan, langkah penting selanjutnya adalah membaca artikel demi artikel yang
sudah pernah terbit di jurnal tujuan. Ini penting dilakukan untuk mencermati
seperti apa karakteristik artikel demi artikel yang ada. Semakin banyak membaca
semakin bagus.
Dalam dunia menulis ada
istilah yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan menulis, yaitu ATM.
Akronimnya: Amati, Tiru, dan Modifikasi.
Membaca artikel demi
artikel dari jurnal tujuan itu merupakan bagian dari Amati. Semakin
banyak yang diamati, tentu semakin jelas deskripsi artikel yang akan dibuat.
Bisa temanya, cara menulisnya, gaya selingkungnya, dan hal-hal lain yang
terkait.
Membaca artikel demi
artikel membuka kesempatan itu Tiru. Penting digarisbawahi bahwa tiru
itu bukan plagiasi tetapi meniru polanya, template-nya, dan hal-hal lain
yang terkait.
Modifikasi adalah tindak lanjut dari tiru. Setiap penulis memiliki
karakteristik khas dalam setiap tulisannya. Hasil meniru dan memodifikasi
membuat tulisan menjadi betul-betul berbeda.
Dalam proses menulis
artikel jurnal, seorang penulis harus menjalani proses secara baik. Tidak perlu
terburu-buru. Terus berusaha menghasilkan artikel yang baik. Produk tulisan
merupakan hasil dari proses yang dijalani.
Orientasi pada proses
membuat seorang penulis tidak mudah berputus asa. Setelah satu artikel berhasil
diselesaikan, tugas berikutnya adalah meneliti dan menulis lagi. Begitu
seterusnya.
Tulungagung, 26 Desember 2024
Trim Prof🙏
BalasHapusSama-sama
HapusTerima kasih Prof.
BalasHapusSama-sama
HapusTerimakasih ilmunya Prof🙏
BalasHapusSama-sama
HapusTerimakasih Prof
BalasHapusSama-sama
Hapus