Berapa Banyak Artikel yang Sudah Anda Baca?

Desember 28, 2024

Ngainun Naim

 

Jika ingin menulis artikel jurnal maka membaca artikel jurnal yang sudah terbit itu merupakan keharusan. Tidak saja memberikan tambahan wawasan, membaca artikel demi artikel itu memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah artikel ditulis. Ketika nantinya kita akan membuat artikel, sudah ada wawasan memadai tentang cara menulisnya.

Aspek ini saya tekankan kepada banyak kawan yang sama-sama belajar menulis artikel jurnal. Pertanyaan awal saya sama dengan judul artikel ini. Semakin banyak artikel yang dibaca semakin besar potensi menghasilkan artikel yang bermutu. Sebaliknya jika sedikit atau bahkan tidak pernah membaca sama sekali berarti dibutuhkan usaha keras untuk memulainya. Bukan memulai menulis artikel jurnal tetapi memulai membaca.

Ada beberapa manfaat membaca artikel jurnal. Pertama, menambah wawasan berdasarkan data akurat. Artikel jurnal itu hasil penelitian. Data yang disajikan memiliki akurasi tinggi.

Kedua, basis keputusan berdasarkan fakta. Keputusan ini konteksnya luas. Bisa keputusan untuk mensitasi atau keputusan menindaklanjuti penelitian yang sudah disajikan di artikel karena adanya ruang kosong yang belum diteliti.

Ketiga, inspirasi. Ini berkaitan dengan wawasan, munculnya ide untuk menulis, model tulisan, dan inspirasi lainnya.

Membaca itu kunci penting menulis. Penulis Cerpen Terbaik Kompas 2023, Aveus Har, menyediakan pembelajaran penting bagi kita yang berniat untuk menekuni dunia menulis. Kesungguhan menjadi kuncinya. Tentu bukan meninggalkan aktivitas sehari-hari tetapi bagaimana menulis dikerjakan dengan kesungguhan.

Kesungguhan ini diaktualisasikan oleh Aveus Har dengan rajin membaca. Dikutip dari: Aveus Har, Aktualisasi Tiada Akhir, dijelaskan bahwa Aveus Har itu sesungguhnya tidak hobi menulis. Hobinya itu membaca. Menulis diakuinya sebagai bentuk kanalisasi dari membaca yang dilakukan karena ia sering kesulitan berinteraksi dengan rekan-rekannya karena profesinya sebagai penjual mie ayam. Jadi ia bisa menulis karena hobi membaca.

Apa yang dialami Aveus Har saya kira menjadi pola umum menulis. Apapun jenis tulisannya dan siapa pun orangnya, jika menulis maka wajib membaca. Tanpa membaca, kecil kemungkinan menghasilkan tulisan yang berkualitas.

Bagi penulis artikel jurnal, selain membaca secara umum, juga penting untuk membaca artikel dari jurnal yang akan menjadi tujuan. Jika ingin menulis artikel, jurnal tujuan harus ditentukan. Proses menentukannya tidak selalu mudah.

Mesin pencari Scimago Journal & Country Rank cukup efektif untuk menelusuri jurnal-jurnal internasional terindeks Scopus. Jika yang dicari adalah jurnal terindeks Sinta maka bisa mengunjungi SINTA - Science and Technology Index. Semua informasi tersedia. Tinggal bagaimana berusaha menelusuri menu-menu yang tersedia.

Memang tidak selalu mudah. Kadang orang maunya itu langsung tersedia secara cepat. Makanya tidak perlu heran jika di grup WA, misalnya, ada yang mencari informasi jurnal dengan standar tertentu—misalnya Sinta 2—yang masih menerima artikel. Pertanyaan diajukan di akhir November, sementara penanya berharap artikel jurnal terbit bulan Desember.

Hal penting dalam pengelolaan jurnal adalah proses yang harus dijalani. Jika sekarang kirim lalu bulan depan berharap sudah terbit berarti ada hal yang kurang maksimal dalam prosesnya. Sebagai gambaran, sebuah jurnal internasional terindeks Scopus dari Thailand memberikan informasi terkait prosesnya terbitnya sebuah artikel. Silahkan dikunjungi alamat OJS jurnal yang dimaksudkan untuk mengetahui detailnya: Thammasat Review.

 





Setelah menemukan jurnal tujuan, langkah penting selanjutnya adalah membaca artikel demi artikel yang sudah pernah terbit di jurnal tujuan. Ini penting dilakukan untuk mencermati seperti apa karakteristik artikel demi artikel yang ada. Semakin banyak membaca semakin bagus.

Dalam dunia menulis ada istilah yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan menulis, yaitu ATM. Akronimnya: Amati, Tiru, dan Modifikasi.

Membaca artikel demi artikel dari jurnal tujuan itu merupakan bagian dari Amati. Semakin banyak yang diamati, tentu semakin jelas deskripsi artikel yang akan dibuat. Bisa temanya, cara menulisnya, gaya selingkungnya, dan hal-hal lain yang terkait.

Membaca artikel demi artikel membuka kesempatan itu Tiru. Penting digarisbawahi bahwa tiru itu bukan plagiasi tetapi meniru polanya, template-nya, dan hal-hal lain yang terkait.

Modifikasi adalah tindak lanjut dari tiru. Setiap penulis memiliki karakteristik khas dalam setiap tulisannya. Hasil meniru dan memodifikasi membuat tulisan menjadi betul-betul berbeda.

Dalam proses menulis artikel jurnal, seorang penulis harus menjalani proses secara baik. Tidak perlu terburu-buru. Terus berusaha menghasilkan artikel yang baik. Produk tulisan merupakan hasil dari proses yang dijalani.

Orientasi pada proses membuat seorang penulis tidak mudah berputus asa. Setelah satu artikel berhasil diselesaikan, tugas berikutnya adalah meneliti dan menulis lagi. Begitu seterusnya.

 

Tulungagung, 26 Desember 2024

8 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.