Kampus, Pengabdian, dan Transformasi Masyarakat
Ngainun Naim
Kampus sebagai tempat
tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan menjadi titik pijak perubahan.
Perubahan secara teoretik maupun secara praktis. Secara teoretik ditandai—antara lain—dengan riset-riset
yang menghadirkan berbagai kebaruan. Secara praktis ditandai dengan perubahan
individu dan sosial dengan ilmu pengetahuan yang diimplementasikan pada sasaran
tertentu.
Perspektif ini secara
intrinsik menjelaskan bahwa kampus tidak boleh sibuk dengan dirinya sendiri.
Kampus harus hadir dan memberikan kontribusi terhadap transformasi masyarakat.
Caranya adalah dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Ada banyak hal yang
menjadi dasar argumen. Selain sebagai bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi,
pengabdian penting dilakukan karena kampus ada di dalam masyarakat. Tentu
merupakan hal naif manakala keberadaannya ada di masyarakat tetapi tidak
memiliki kontribusi, khususnya terhadap masyarakat sekitar.
Pengabdian sesungguhnya
sudah dilakukan oleh setiap dosen. Ini karena pengabdian kepada masyarakat itu
kewajiban yang harus dilaporkan setiap semester. Jadi sesungguhnya merupakan
hal biasa dan tidak menjadi masalah.
Aspek yang penting untuk
didiskusikan adalah bagaimana pengabdian itu bukan sebatas sebagai pengabdian
namun memberikan kontribusi nyata terhadap perubahan. Ini perlu dimaksimalkan agar ada dampak nyata dan
terukur dari pengabdian yang dilakukan.
Salah satu kebijakan
Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Prof. Dr. Abd. Aziz adalah agar
pengabdian memberikan porsi secara khusus pada wilayah Selingkar Kampus.
Masjid, musholla, pesantren, lembaga pendidikan, dan majelis taklim menjadi
tempat untuk dilaksanakannya pengabdian yang dilakukan oleh dosen.
Kebijakan ini
ditindaklanjuti oleh para dosen dalam aneka bentuk kegiatan pengabdian. Hal ini
bisa terbaca dari buku dengan judul Transformasi Sosial Berbasis Masjid dan
Lembaga Keagamaan, Katalog Pengabdian UIN SATU Tulungagung. Buku setebal 53 halaman
ini memuat sinopsis kegiatan demi kegiatan pengabdian. Lewat buku ini bisa
diperoleh gambaran singkat tentang apa saja dan bagaimana kegiatan pengabdian
yang dilakukan.
Dalam rangkaian
Peringatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke 79, dilaksanakan kegiatan
Ekspose. Kegiatan ini dihadiri oleh dosen pengabdi dan wakil Lembaga yang
menjadi lokasi kegiatan. Pertemuan ini sangat penting artinya. Diskusi dan
dialog dalam kegiatan ini memunculkan spirit untuk semakin mengokohkan relasi
antara UIN Sayyid Ali Rahmatullah dengan masyarakat selingkar kampus.
Ada banyak masukan,
gagasan, apresiasi, dan harapan yang disampaikan oleh masyarakat. Ini sekaligus
menjadi modal penting bagi dilaksanakannya kegiatan pengabdian di masa-masa
selanjutnya.
Tulungagung, 3 Januari 2025
Tidak ada komentar: