10 Menit
Oleh Ngainun Naim
Seorang teman mengeluh betapa sulitnya membuat artikel
jurnal. Ia menyatakan bahwa menulis sebuah artikel jurnal itu membutuhkan
energi yang berlipat-lipat. Mungkin dua kali atau tiga kali lipat jika
dibandingkan dengan membuat artikel ilmiah populer atau jenis tulisan fiksi. Karena
besarnya energi yang diperlukan, tidak jarang ia berhenti di tengah jalan
karena kehabisan energi atau kehabisan bahan untuk ditulis.
Saya hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakannya. Saya
juga mengalami hal yang sama. Dan sepenuhnya saya setuju dengan apa yang
dikatakannya. Jadi, kami memiliki persoalan yang sesungguhnya tidak jauh
berbeda.
Terus bagaimana? Ya harus mencari solusi. Saya pun
mencari-cari referensi dan membaca pengalaman para intelektual yang telah menulis
puluhan artikel di berbagai jurnal bergengsi. Dalam proses ini, saya menemukan
sebuah status seorang penulis perempuan. Kebetulan topiknya hampir sama, yaitu
tentang menulis artikel ilmiah. Kata beliau, memang menulis artikel ilmiah
membutuhkan energi besar. Tetapi mereka yang telah terlatih ternyata dapat
membuatnya dengan enak dan santai.
Kuncinya adalah komitmen dan sering berlatih. Komitmen menjadi
energi dasar yang mampu menggerakkan seseorang untuk terus menulis. Sementara sering
berlatih akan membuat aktivitas menulis yang awalnya berat dan sulit menjadi
mudah.
Penulis tersebut kemudian menyarankan agar kita terbiasa
menyisihkan waktu—katakan 10 menit—setiap hari untuk menulis. Ya, cukup 10
menit. Jika ini dimanfaatkan secara rutin maka membuat artikel ilmiah untuk
jurnal bukan lagi persoalan yang berat. Sangat mungkin dari 10 menit setiap
hari tersebut akan dihasilkan satu artikel untuk jurnal atau konferensi yang
serius.
Tulungagung, 9 Juni 2015
Sepuluh menit yang istiqamah. Terima kasih pak...
BalasHapusMakasih Pak Naim, rajin menulis adalah cara terbaik mengumpulkan energi menulis.
BalasHapusOk Mas. Salam menulis.
HapusTerimakasih Pak Ngainun atas tipsnya
BalasHapusSama-sama Mas Ustadz
Hapus10 menit yg bisa menjadikan 10 karya bahkan lebih...terima kasih tipsnya pak
BalasHapusSama-sama
HapusTips yang luar biasa, pak. Hanya dalam waktu 10 menit jika serius dan konsentrasi maka 1 karya akan jadi.
BalasHapusBegitulah Bu. Jika serius, 10 menit akan mampu menghasilkan karya
HapusMemang ya, kalau sudah penulis haibat 10 menit bisa jadi tulisan luar biasa,. Itupun mbacanya enak, renyah & ngalir.. nderek blajar prof
BalasHapusSemuanya butuh proses. Mari belajar dengan praktik menulis.
HapusAlhamdulillah memanfaatkan waktu sedikit saja untuk hal yang produktif
BalasHapusEsensinya sama dengan apa yang pernah disampaikan dosen favorite namun sedikit kejam (bukan kejam, tapi tegas). Seperti ini dawuhnya, "Kalian itu kalau mau cepat selesai menulis skripsi, minimal menulislah 1-5 lembar per-hari. Dapat 2 lembar sehari, itu saja sudah bagus!". Begitu kiranya beliau memberikan nasihat kepada mahasiswanya yang sebentar lagi masuk semester tua. Jadi, mau atau tidak mau, diri harus dipaksa berpraktek agar supaya terbiasa. Jika ingin lihai menulis, menyusun kata-demi kata menjadi kalimat yang padu-padan, ya dimulai dengan "ngrekso" untuk menulis. Kapan pun dan dimana pun. Sisakan sedikit saja waktunya untuk menulis.
BalasHapusDawuh Pak Munawan, M.H
Catatan menuju semester tua, dari mahasiswa yang menuju kepada usia itu juga (tua).