Aku dan Buku
Oleh Ngainun Naim
Hari rabo tanggal 14 Agustus 2018,
saya silaturrahim ke UIN Maliki Malang. Selain memang ada undangan untuk mengisi
acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang diselenggarakan
oleh Fakultas Humaniora, saya juga silaturrahim ke ruang Wakil Dekan 1 Fakultas
Humaniora, Dr. M. Faisol Fatawi, M.Ag. Beliau, selain kolega, juga Koordinator
Halaqah Literasi, sebuah grup WA yang rutin menerbitkan buku antologi setiap
bulan.
Undangan agar saya mengisi kegiatan PBAK sesungguhnya juga atas rekomendasi
beliau. Bagi saya, ini merupakan kehormatan yang luar biasa. Saya bukan
siapa-siapa. Karya belum seberapa. Bukan dari kampus di kota besar. Karena itu
saat diundang di acara yang diselenggarakan oleh sebuah kampus sebesar UIN
Maliki Malang maka jelas ini sebuah amanah yang harus saya laksanakan sebaik
mungkin.
Saya tidak boleh seenaknya menjalankan amanah ini. Prinsipnya, saya
berusaha mengisi acara sebaik mungkin. Apa pun hasil dan komentar mereka
setelah saya mengisi acara tentu bukan lagi kewenangan saya. Semoga saja apa
yang saya jalankan sesuai dengan harapan. Kalaupun ada kekurangan, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Sesampai di ruangan, saya langsung disambut dengan ramah. Setelah berbasa-basi,
beliau menunjukkan ke saya buku yang baru diterbitkan Halaqah Literasi, yaitu Aku,
Buku, dan Peradaban plus satu buku bonus yang super tebal: Manaqib Ulama
Nusantara. Tentu saja ini hikmah dan kebahagiaan yang luar biasa. Saya
mendapatkan 5 eksemplar buku Aku, Buku dan Peradaban. Di buku ini saya
menyumbangkan satu buah tulisan.
Tahun lalu kebetulan saya juga mengedit buku yang judulnya hampir sama
yaitu: Aku, Buku dan Membaca. Buku ini sangat tebal, 460 halaman.
Formatnya juga antologi.
Dua buku ini menjelaskan tentang pergumulan para penulisnya dengan dunia
buku. Ada dinamika, pergumulan, keunikan, dan dialektika yang intensif para
penulis kedua buku. Semua penulis secara tegas menyatakan bahwa buku memiliki peranan
besar dalam kehidupan.
Grup WA Halaqah Literasi sampai sekarang sudah menerbitkan dua buku,
yaitu: Kitab Buku dan Aku, Buku dan Peradaban. Buku-buku lainnya
terus diproses dan siap diterbitkan. Buku ketiga tentang ekonomi pesantren juga
sudah siap terbit. Sebagai anggota saya merasakan bahagia tak terkira dengan
produktivitas grup ini.
Jika lancar, grup ini akan menerbitkan 12 judul buku setahun. Tentu ini
merupakan jumlah yang cukup penting untuk diapreaiasi. Jarang ada grup yang
bisa konsisten semacam ini.
Tulungagung, 22-8-2018
Semoga lancar Pak
BalasHapusAmin.
HapusSetelah buku yang pertama (aku buku dan membaca) semoga ada "kesempatan" membaca buku yg selanjutnya (aku buku dan peradaban)
BalasHapusInsyaallah. Kapan-kapan tak titipkan Arif ya mas.
HapusSemoga bisa istiqomah dan konsisten pak....
BalasHapussaya bantu doa dari Mojokerto
Amin. Terima kasih.
Hapus