Aku dan Buku

Agustus 22, 2018

Oleh Ngainun Naim

Hari rabo tanggal 14 Agustus 2018, saya silaturrahim ke UIN Maliki Malang. Selain memang ada undangan untuk mengisi acara Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) yang diselenggarakan oleh Fakultas Humaniora, saya juga silaturrahim ke ruang Wakil Dekan 1 Fakultas Humaniora, Dr. M. Faisol Fatawi, M.Ag. Beliau, selain kolega, juga Koordinator Halaqah Literasi, sebuah grup WA yang rutin menerbitkan buku antologi setiap bulan. 

Undangan agar saya mengisi kegiatan PBAK sesungguhnya juga atas rekomendasi beliau. Bagi saya, ini merupakan kehormatan yang luar biasa. Saya bukan siapa-siapa. Karya belum seberapa. Bukan dari kampus di kota besar. Karena itu saat diundang di acara yang diselenggarakan oleh sebuah kampus sebesar UIN Maliki Malang maka jelas ini sebuah amanah yang harus saya laksanakan sebaik mungkin.

Saya tidak boleh seenaknya menjalankan amanah ini. Prinsipnya, saya berusaha mengisi acara sebaik mungkin. Apa pun hasil dan komentar mereka setelah saya mengisi acara tentu bukan lagi kewenangan saya. Semoga saja apa yang saya jalankan sesuai dengan harapan. Kalaupun ada kekurangan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Sesampai di ruangan, saya langsung disambut dengan ramah. Setelah berbasa-basi, beliau menunjukkan ke saya buku yang baru diterbitkan Halaqah Literasi, yaitu Aku, Buku, dan Peradaban plus satu buku bonus yang super tebal: Manaqib Ulama Nusantara. Tentu saja ini hikmah dan kebahagiaan yang luar biasa. Saya mendapatkan 5 eksemplar buku Aku, Buku dan Peradaban. Di buku ini saya menyumbangkan satu buah tulisan. 

Tahun lalu kebetulan saya juga mengedit buku yang judulnya hampir sama yaitu: Aku, Buku dan Membaca. Buku ini sangat tebal, 460 halaman. Formatnya juga antologi.
Dua buku ini menjelaskan tentang pergumulan para penulisnya dengan dunia buku. Ada dinamika, pergumulan, keunikan, dan dialektika yang intensif para penulis kedua buku. Semua penulis secara tegas menyatakan bahwa buku memiliki peranan besar dalam kehidupan.
Grup WA Halaqah Literasi sampai sekarang sudah menerbitkan dua buku,  yaitu: Kitab Buku dan Aku, Buku dan Peradaban. Buku-buku lainnya terus diproses dan siap diterbitkan. Buku ketiga tentang ekonomi pesantren juga sudah siap terbit. Sebagai anggota saya merasakan bahagia tak terkira dengan produktivitas grup ini.
Jika lancar, grup ini akan menerbitkan 12 judul buku setahun. Tentu ini merupakan jumlah yang cukup penting untuk diapreaiasi. Jarang ada grup yang bisa konsisten semacam ini.

Tulungagung, 22-8-2018

6 komentar:

  1. Setelah buku yang pertama (aku buku dan membaca) semoga ada "kesempatan" membaca buku yg selanjutnya (aku buku dan peradaban)

    BalasHapus
  2. Semoga bisa istiqomah dan konsisten pak....
    saya bantu doa dari Mojokerto

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.