Ternate Landmark di Suatu Senja
Ngainun Naim
Rapat koordinasi KKN
Kebangsaan di Hotel Grand Dafam Ternate baru saja usai. Saatnya istirahat dan
mandi. Masih ada agenda lagi, seperti kata panitia, pada jam 20.00 WIT. Setelah
itu acara akan ditutup oleh Rektor Universitas Khairun Ternate.
Saya menginap di Hotel
Emerald yang berlokasi di Jalan Branjangan Nomor 28 Ternate, sementara acara di
Hotel Grand Dafam. Jarak antara tempat acara dengan tempat saya menginap
sesungguhnya tidak terlalu jauh. Meskipun demikian, karena berbeda lokasi, kami
harus diantar jemput ke beberapa hotel tempat kami semua menginap.
Ada dua bus yang siap
antar jemput sore hari itu, Rabo, 5 Maret 2019. Rupanya kami tidak langsung
diajak ke hotel tetapi diantarkan ke pinggir pantai Kota Ternate. Namanya Ternate
Landmark. Lokasinya ada di Jalan Pahlawan Revolusi, Muhajirin, Ternate.
Saya cari data di
internet. Ternyata tempat ini merupakan ikon baru bagi kota yang berjuluk “Bahari
Berkesan” tersebut. Baru dua tiga tahun terakhir ini keberadaannya. Bagi saya,
ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Ternate terus berbenah dan membangun
kotanya secara baik.
Ternate memang sebuah
kota yang sangat indah. Dikelilingi pulau-pulau dan pegunungan, pemandangan
alamnya sungguh luar biasa. Hal itu saya buktikan sendiri ketika sore itu kami
turun dari bus.
Seperti biasa,
penumpang segera berhambur dari dua bus. Mereka bergerak menuju bibir pantai
dan segera merekam momentum indah yang ada sebagai bagian menjaga memori diri.
Tentu disayangkan jika kesempatan indah yang ada tidak diabadikan. Foto-foto yang
ada menjadi penanda keberadaan kita. Karena itu jika tidak mengambil foto,
rasanya ada yang kurang sempurna.
Saya tidak bisa
melukiskan secara detail apa saja dan bagaimana saja keadaannya. Maklum, ini
kedatangan pertama kali. Wajar jika informasi sangat terbatas. Meskipun
demikian, gambar yang saya rekam setidaknya bisa memberikan jejak awal tentang
bagaimana situasi Ternate yang saya tangkap.
Tulisan memang tidak
mampu melukiskan kenyataan yang sesungguhnya secara apa adanya. Apa yang
diungkap dalam tulisan adalah sebagian representasi realitas. Tetapi tanpa
tulisan, pengalaman akan mudah hilang dari jejak ingatan.
Saya cek foto di HP
saya tidak seberapa banyak. Maklum, baterei HP hampir drop. Belum sempat
terisi. Maka, saya segera mencari bagian-bagian lain dari lokasi kami berada
untuk segera diabadikan.
Senja yang sungguh
indah. Badan memang capek, tetapi keindahan Ternate adalah pesona yang tak
terkira.
Bus yang saya tumpangi
masih berputar ke lokasi berikutnya, yaitu Benteng Oranye. Tidak lama di sini
karena adzan magrib sudah terdengar. Saatnya menuju Hotel Emerald tempat saya
menginap. Saya belum check in. Dan pastinya juga belum mandi.
Hotel Emerald Ternate, 8 Maret 2019.
Keren banget,Prof....salam takzim.
BalasHapusTerima kasih.
HapusMantap prof.
BalasHapusTerima kasih.
HapusYa lengkap dengan foto-fotonya
BalasHapusTerima kasih.
HapusCeritanya sangat menarik. Terima kasih
BalasHapusceritanya indah seindah pemandangan kota ternate
BalasHapusTerima kasih Pak
Hapus