Bu Kanjeng dan Pengalaman Religius
Judul Buku: Catatan Religi Bu Kanjeng, Kumpulan Kisah
Motivaso Penyemangat Hati
Penulis: Sri Sugiastuti
Penerbit: edwrite Publishing, Bandung
Edisi: November 2019
Tebal: viii+149 halaman
Editor: Hana Hanifah
ISBN: 9786239221782
Pengalaman religius itu unik.
Ia sangat membekas dan berkesan dalam diri seseorang. Polanya khas sehingga
orang lain tidak ada yang bisa meniru. Meskipun demikian, bagaimana pengalaman
religius diperoleh, bagaimana kesan yang terbangun, apa saja manfaatnya dalam
kehidupan, dan hal-hal penting lainnya penting juga diketahui oleh orang lain.
Paling tidak sebagai spirit agar orang lain juga terus mengasah diri dengan
hal-hal yang bersifat religius agar hidupnya menjadi semakin bermakna.
Buku yang ditulis oleh Bu Sri
Sugiastuti ini berkisah tentang seorang
tokoh bernama Bu Kanjeng. Dikisahkan di buku ini bagaimana Bu Kanjeng menjalani
hidup sehari-hari. Ada suka, duka, emosi, harapan, dan aneka perasaan manusiawi
lainnya.
Bagi saya, apa yang ditulis
oleh Bu Sri Sugiastuti sungguh menarik. Sebagai manusia biasa yang sarat salah
dan dosa, catatan demi catatan Bu Sri yang diunggah di berbagai jejaring sosial
cukup memberikan sentilan agar saya semakin menjadi baik dari waktu ke waktu.
Lewat tokoh Bu Kanjeng, Bu Sri mengajak saya untuk tidak lelah menghadapi
dinamika hidup yang sedemikian kompleks.
Saya bertemu Bu Sri pertama
kali pada Januari 2019 di IAIN Tulungagung. Saat itu sedang diadakan Kopdar
Sahabat Pena Kita II. Kebetulan saya sebagai ketua panitia. Bu Sri—bersama Bu
Budiyanti—merupakan anggota yang baru
saya kenal. Karena sibuk dengan berbagai hal teknis, saya tidak sempat banyak
berbincang dengan beliau.
Pertemuan kedua di Universitas
Negeri Semarang saat Kopdar SPK III. Saat itu beliau—bersama Mas Agung
Kuswantoro dan Ibu Budiyanti Anggit—menjadi panitia. Totalitas beliau bertiga
sungguh luar biasa sehingga acara sukses.
Sebelum Kopdar IV di
Universitas Islam Malang yang dilaksanakan pada 25-26 Januari 2020, Bu Sri
Lestari mengunggah informasi buku terbarunya. Saya tertarik dan memesannya. Alhamdulillah,
akhirnya buku ini saya terima langsung dari penulisnya.
Saya membaca buku ini
pelan-pelan. Bagian demi bagian saya cicipi di sela-sela waktu yang ada. Setelah
menamatkan buku ini, saya mendapatkan banyak sekali ilmu. Pertama, kita seharusnya memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Kita tidak
tahu kapan maut menjemput. Justru karena itulah kita harus memanfaatkan waktu
sebaik mungkin dengan ibadah dan terus memperbaiki diri. Bu Kanjeng
mencontohkan secara baik di beberapa tulisannya di buku ini.
Kedua,
manusia
itu sering kali hidupnya tergoda pada hal-hal yang kurang baik. Justru karena
itulah diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran tentang kehidupan secara
lebih utuh. Kehidupan tidak hanya hari ini tetapi juga di masa depan, yaitu di
akhirat. Uraian demi uraian di buku ini mengajarkan—khususnya pada saya—agar selalu
memperbaiki diri dari waktu ke waktu. Bekal untuk kehidupan yang abadi harus
terus ditabung tanpa henti.
Ketiga,
mengaji
tiada henti. Ini yang sangat saya sukai. Saya cukup sering mengaji atau
mendengarkan pengajian, tetapi tidak menjadi tulisan sebagaimana yang dilakukan
oleh Bu Kanjeng. Beliau mencatat poin-poin penting dari pengajian, melakukan
pemaknaan, dan merefleksikannya dalam kehidupan yang lebih luas. Satu lagi yang
lebih penting yaitu mengolahnya menjadi tulisan inspiratif yang memikat.
Keempat,
ibadah
itu harus diperjuangkan. Godaan itu sangat banyak. Ketika kita tidak mampu
melawannya, ibadah pun kita tinggalkan. Buku Bu Kanjeng ini mengajarkan bahwa
ibadah itu harus terus diupayakan semampu kita.
Tentu ada banyak lagi
pelajaran penting yang bisa diraih dari buku ini. Sebuah buku yang memberikan pelajaran hidup tentang pentingnya
untuk terus belajar, menghadapi masalah berbasis ajaran agama, dan terus
beribadah untuk persiapan menjalani kehidupan yang abadi kelak.
Tulungagung, 27 Januari 2020
Alhamdulillah bisa berdakwah walau satu ayat khusus untuk.diri sendiri
BalasHapusTerima kasih untuk apresiasinya
Terima kasih juga untuk Bu Kanjeng atas bukunya yang inspiratif
HapusMantap, Bu. Salam literasi.
BalasHapusalhamdulillah. saya tggu bukunya di Lombok bund he he
BalasHapusTeruslah menulis agar semakin banyak orang mengenal siapa kita yang selalu berbuat baik untuk sesama
BalasHapusSiap Bapak
HapusKerenn
BalasHapusBanyak manfaatnya menulis
BalasHapusinspiratif ...
BalasHapus