Menulis Sebanyak-banyaknya

Agustus 10, 2020

 

Ngainun Naim

 

Sebagai dosen saya memiliki kewajiban untuk membuat tulisan ilmiah. Bentuknya laporan penelitian, artikel jurnal, buku, dan jenis-jenis karya ilmiah lainnya. Tentu, kewajiban membuat tulisan semacam ini tidak mudah. Dibutuhkan perjuangan yang serius agar saya bisa menghasilkan tulisan demi tulisan sampai selesai.

Sesungguhnya tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam jika ingin menghasilkan tulisan yang banyak. Juga tidak perlu menunggu liburan datang. Cukup pusatkan pikiran, bangun pemahaman dan kesadaran untuk memanfaatkan waktu yang tersedia untuk membaca dan menulis. Jika Anda memiliki waktu 10 menit, gunakan untuk menulis. Mendapatkan satu paragraf pun sudah lumayan. Jika ini dilakukan secara konsisten, akan banyak tulisan yang bisa Anda hasilkan.

Banyak orang yang ingin bisa menulis. Mereka ikut berbagai kursus, baik daring maupun luring. Tentu, kegiatan semacam ini sangat bermanfaat dalam memberikan basis pengetahuan dan teori. Biasanya setelah mengikuti kegiatan, semangat untuk menulis tumbuh pesat.

Namun semangat saja tidak cukup. Jika tidak pernah praktik menulis, juga tetap tidak akan bisa menulis. Menulis itu—menurut keyakinan saya—harus dengan praktik. Semakin banyak praktik, semakin bagus.

Biasanya ada saja alasan untuk tidak menulis. Ini jelas menjadi hambatan utama dalam proses menulis. Sebab ketika tunduk kepada satu alasan, akan ada banyak alasan di belakangnya yang menyusul.

Semangat menulis tinggi, iringi dengan manajemen waktu yang baik. Setiap ada kesempatan bisa digunakan untuk membaca dan menulis. Jika dilakukan dengan komitmen, pasti akan memberikan hasil yang menggembirakan.

Saya teringat ceramah Prof. Dr. Imam Suprayogo yang menyatakan bahwa beliau terus menulis setiap hari selama bertahun-tahun. Pokoknya menulis tanpa memikirkan embel-embel di belakangnya. Beliau menuturkan bahwa banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan menulis. Maka beliau menyarankan kepada generasi muda untuk terus menulis dan menulis.

Seorang guru besar Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Dr. Ersis Warmansyah Abbas juga terus mengajak kita semua untuk menulis. Beliau mengingatkan penting komitmen. Dalam kondisi bagaimana pun, menulis memungkinkan untuk dilakukan. Jika belum bisa menulis karena satu dan lain hal, beliau menyarankan untuk menulis di otak dulu. Setelah memungkinkan baru ditulis di komputer.

Ada banyak lagi saran para ahli yang menekankan pentingnya menulis. Intinya mari terus menulis sesuai dengan minat kita masing-masing. Terus menulis dan rasakan manfaatnya. Semoga.

35 komentar:

  1. Amin, smga pak ... Insyaallah kami tetap smgt

    BalasHapus
  2. InsaAllah, setiap hari menulis pak

    BalasHapus
  3. Terima kasih atas penncerahan ilmunya bapak

    BalasHapus
  4. Mantul pak TIPS nya. Terimakasih.

    Menulis itu penjelajahan intelektual. Membaca membuat kita tahu, dengan menuliskannya kita terlibat dalam pengetahuan. Ada dialog dalam diri, menimbang, menyeleksi berdasarkan nilai kita. Maka semakin sering kita menulis semakin dalam pemahaman kita.

    Saya dengar, saya lupa. Saya lihat, saya ingat. Saya lakukan, saya paham.
    Menulis itu memahami pengetahuan dengan cara melakukan.

    Membaca dulu baru menulis, membutuhkan energi yang besar. Buku 200 halaman bisa jadi hanya jadi dua halaman yang dapat kita tuliskan. Sebaliknya.

    Menulis dulu, membaca sebagai pelengkap, menambahkan informasi yang kita perlukan. Maka untuk menulis satu artikel 20 persen saja waktu yang kita perlukan untuk membaca informasi terpilih atau informasi terseleksi.

    Cara ini lebih efektif.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menulis dulu ya pak baru membaca sbg pelengkap. Syukron informasinya

      Hapus
  5. Betul.. Byk menulis byk ilmu. byk pengalaman.. Jos

    BalasHapus
  6. Mantap pak, sdg berusaha melakukan.

    BalasHapus
  7. Terima kasih Bapak, Bapak ini idola saya, tulisannya mengalir jernih, enak untuk bersuci. Mampir donk pak di blog saya. suparnomuhammad.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Kepala Sekolah. Siap mengunjungi

      Hapus
    2. Saya betul betul kagum, ditengah sibuknya penjenengan, masih berkenan berbagai dengan kami kami

      Hapus
  8. Terima kasih, tulisan ini bermanfaat buat sayya,

    BalasHapus
  9. Tulusan yang sangat menginspirasi...semangat tidak cukup..harus ada aksi..dan menejemen waktu...in Sya Allah, Pak...

    BalasHapus
  10. Terima kasih pak, memotivasi diri untuk dapat menulis setiap hari sangat penting dan melawan kemalasan.

    BalasHapus
  11. Terinakasih pak,menginspirasi sekali.

    BalasHapus
  12. Ya Allah, semoga saya bisa pegang komitmen dan istikomah dalam.menulis serta bisa mengatur manajemen waktu , lalu memanfaatkan waktu dengan baik.

    BalasHapus
  13. Terima kasih spiritnya semoga saya bisa setia menulis.

    BalasHapus
  14. Keren Prof...pokoknya tulis...tulis...tulis...

    BalasHapus
  15. Semangat menulis diiringi dengan manajemen waktu yang baik. Thanks, pak.

    BalasHapus
  16. Menulis, menulis dan menulis...pokok menulis. mantap pak Dosen

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.